13.6.16

Nikmatnya Ramadhan (3)

Alhamdulillah kita telah menjalani hari yang ke-delapan Ramadhan 1437H. Semoga ibadah Ramadhan kita berjalan lancar selama sebulan. Namun tidak hanya sebulan saja kita berlumba-lumba memperbanyakkan pahala, hendaknya bulan Ramadhan kita jadikan kesempatan untuk meningkatkan kualiti diri dan keimanan kita kepada Allah SWT. Sehingga kita boleh beribadah secara istiqamah, tidak meninggalkan yang wajib serta memperbanyakkan yang sunnah. Hari ke-Lapan ini macam-macam perkataan keluar dari mulut rakan-rakan yang kita suka dengan membisikkan ke telinga kita untuk tidak meneruskan puasa. Mereka sedang mencari rakan kongsi untuk bersama-sama ke neraka.


Di bulan Ramadhan kita diwajibkan berpuasa selama sebulan penuh tanpa bahas. Dari waktu imsak hingga berbuka saat maghrib. Tidak hanya menahan rasa lapar dan haus, tapi juga segala hal yang dapat membatalkan puasa. Perintah puasa difirmankan oleh Allah SWT di dalam al-Quran surat al-Baqarah ayat 183. Dan puasa Ramadhan ini merupakan salah satu Rukun Islam. Jam di tangan baru menujukkan jam 1 tengahari, rakan-rakan kita mengajak kita untuk makan nasi bungkus palstik hitam. Order beg plastik hitam sebungkus dalam lingkungan RM7 tak sampai. Kalau nak order, aku tak mau! Drop aku di kedai jam. Boleh aku betulkan tali jam.



Ketika berpuasa selama satu bulan, kita boleh merasai bagaimana orang atau fakir miskin yang sedang kelaparan, kerana kita selalu memenuhi nafsu makan kita sehari empat atau lima atau lebih. Maka jika kita boleh merasakan hal tersebut, kita akan menjadi orang yang ambil peduli terhadap orang yang sedang kesusahan khususnya fakir miskin. Dengan begitu, kita akan terbiasa menolong mereka dengan memberikan sedekah. Kita tak akan lagi berlebih-lebihan dan selalu ingat akan kesulitan mereka. Memberi kepada sesama serta tidak lupa selalu mensyukuri hidup ini. Dibisikkan ke telinga kita, bulan Ramadhan kita tak perlu berpuasa, nanti bulan Syawal kita puasa dapat cover 100 tahun punya puasa. Tak payah susah-susah bro! Itu rakan kita atau setan yang bertopengkan rakan kita membisikkan? Kita jangan takut.



Dengan berpuasa, kita juga diajarkan untuk menjadi sabar. Sabar di kala lapar, haus, menahan marah bahkan syahwat. Jika kita berhasil menahan itu semua maka kemenanganlah yang kita dapatkan. Menahan dan mengendalikan nafsu adalah hal yang paling sukar bagi manusia. Begitu pula jika kita sedang berpuasa, sering kita menghadapi orang yang menguji kesabaran kita, padahal kita sedang berpuasa dan harus menahan nafsu kita. Rasulullah SAW bersabda: "Puasa adalah benteng penghalang, maka janganlah ia berucap dengam kalimat buruk, mencaci, dan menghina, jika ada yang mengganggunya atau mengumpatnya katakanlah aku puasa, aku puasa. Demi Allah yang diriku dalam genggaman-Nya, sungguh aroma tidak sedap di mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada wangi misik, karena ia meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya kerana Aku (Allah SWT). Puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang membalasnya, dan setiap pahala dibalas 10 kali ganda darinya". (HR. Bukhari). Bila semua di atas membisikkan, lalu aku berkata, aku puasa! Aku puasa! Aku puasa!



Maka kuncinya adalah sabar. Betapa sabar itu adalah kunci kejayaan dalam segala hal, subhanallah… Di bulan Ramadhan inilah kita perlu muhasabah dan memperbaiki diri. Dan tentunya agar kita menjadi orang yang betaqwa, seperti firman Allah SWT: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Al Baqarah:183). Yang lebih dahsyat lagi apabila sahabat kita ajak berbuka puasa belum tiba masanya dan dikatanya kita bersubahat sama maka eloklah berbuka saja. Sia-sia berpuasa dia kata. Aduh, apakah malapetaka bencana ujian yang menimpa ini Ya Allah. Maafkanlah aku Ya Allah. Ampunilah dosa-dosaku Ya Allah... Apakah mereka dihantar kepadaku untuk mengujiku Ya Allah..



.

No comments: