8.8.17

dari kami untukmu

.....


Ketika pagi tak bermentari, awan redup datang dan basahi bumi. Namun indahnya pelangi hiasi hari ketika redup telah berlalu pergi.

Memang,
waktu bukanlah milik kita, tak seorangpun yang mampu menahan masanya

Keinginan kami tak seiring dengan batas kebersamaan kita yang mesti usai

Pertemuan dan perpisahan kan datang silih berganti
menjadi kepingan hidup tak terlupakan

Menghendap hingga menjadi sebuah kenangan
Kenangan akan sebuah kebersamaan yang penuh keakraban

Kini perpisahan menyapa
walau jiwa masih ingin terus bersama
namun apalah daya,
Jalan hiduplah yang memaksa

Bibir kami terkatup rapat, lidah kelu tertahan
enggan berucap kata perpisahan

Ia hanya mengundang kepiluan dan mengumbar getir sedih semata

Tapi tiang keyakinan kami kukuh berdiri menopang asa bahawa tali silaturahim akan tetap erat mengikat hati kita

Salah dan khilaf tiada lepas dari sebuah pergaulan kerana kita hanyalah seorang insan
Tiada lagi yang kami harapkan

Tugas baharu sudah menunggu di hadapan
jalani dengan ikhlas dan penuh kesedaran
hingga kelak kan kau raih kejayaan

Selain maafmu yang penuh ketulusan
doa kami semoga Allah membimbingmu
Dalam berjalan
dan berikanmu kemudahan dalam segala urusan

Melanjutkan perjalanan
dan selalu dalam limpahan rahmat serta keberkahan

Ketika sebuah pertemuan berawal kebaikan, maka akhirilah sebuah perpisahan dengan kenangan indah yang tidak akan terlupakan.


.

6.8.17

Luaran



Pertama kali aku jumpa seorang Cina memakai baju batik dua lapis. Dalam batik Indonesia motif fauna. Luar, batik Malaysia motif flora. Pakai seluar pendek berselipar. Tapi punya bangunan kedai pejabat dua unit tiga tingkat. Kaya bukan kira penampilan dan paras rupa. Kita tak tahu duit dia di tangan dan di bank. Kita tak tahu aset dia. Kau jangan pandang rendah terhadap dia.


.