3.8.24

Teras Merdeka Bumi Malaysia

Teras Merdeka Bumi Malaysia

Dalam fajar yang mengurai sinar, 
tumbuh sepohon merdeka, akar tunjang kuat, 
berhembus angin dari timur dan barat, 
menyapu luka, menyembuhkan parut-perang yang membekas erat.

Langit berwarna biru muda, 
bersatu dengan tanah, subur bagai jiwa, 
di setiap detak jantungnya, 
terkandung degup sebuah bangsa.

Kemerdekaan itu ibarat sungai deras, 
menyusur bukit, lembah, padang yang luas, 
tak terbendung, tak terhenti, 
meski badai menghampiri berkali-kali.

Di celah daun-daun beringin tua, 
terdengar bisikan sejarah yang tak hilang, 
menceritakan darah yang pernah tertumpah, 
menjadi baja subur untuk negara ini gemilang.

Kemerdekaan bukan sekadar kata, 
ia kilauan mentari di dada bangsa, 
menghangatkan hati yang pernah dingin, 
menjadi obor yang takkan padam, walau malam datang menggiring.
Terasnya dibina dari jiwa yang berani, 
tidak goyah meski badai mencuba, 
bukan sekadar bebas dari belenggu rantai, 
bamun keupayaan melangkah sendiri, penuh harga diri.

Malaysia kini laksana perahu, 
mengharungi lautan luas tanpa gementar tenggelam, 
nahkodanya rakyat, dayungnya perpaduan, 
setiap riak ombak adalah ujian, 
namun takkan karam, meski badai berkelana di samudera luas nan kelam.

Bunga-bunga bangsa mekar merata, 
di taman persaudaraan, tiada lagi sengketa, 
setiap kelopak bercerita tentang harapan, 
membisikkan doa untuk masa depan, penuh kebanggaan.
Inilah makna kemerdekaan yang kita junjung, 
lebih dari sekadar tiang bendera di junjung.
Ia adalah roh di setiap hembusan nafas. 
Ia adalah darah yang mengalir dalam tubuh waras.

Teras kemerdekaan itu, 
adalah sebuah janji yang kita pegang, 
bahawa selama langit masih biru, 
dan tanah ini tetap subur, 
Malaysia akan terus maju, dengan merdeka menjadi pasak. 

No comments: